Berita

Breaking News

Bedah Buku KH. M. Hasyim Asy'ari di Banjarmasin, Khofifah Ajak Umat Islam Jaga Persatuan


BANJARMASIN, Realitaspost.com  -  PW Muslimat Nahdatul Ulama (NU)  Kalimantan Selatan dengan acara " BEDAH BUKU " (Al-maghfurlah Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari) dengan tema "Pemersatu Umat Islam Indonesia yang bertempat di Hotel HBI Banjarmasin, Rabu (18/12/2024). 

Turut hadir Ketua Umum PP Muslimat NU, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, Walikota Banjarmasin, H.ibnu Sina, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjarmasin, Hj. Wasilah, M. Si, Ketua Pimpinan Wilayah NU Jawa Timur dan Penulis buku pemersatu umat Islam Indonesia, KH. Abdul Hakim Mafudz, Rektor Intitut Agama Islam Darussalam Martapura, Prof. Dr. KH. A. Hafiz Anshari AZ M. A, Ketua PW Muslimat NU Kalsel, Hj. Mariyatul Norhidayati Rahmah, M. Si, Pimpinan Muslimat NU Kalteng, Pimpinan Muslimat NU Kaltim, Rektor Universitas NU Kalsel, Prof. Dr. Ir. Arbani Sulaiman M. SC, Ketua Pimpinan cabang Muslimat NU Se-Kalimantan Selatan. 


Acara tersebut dihadiri ribuan Muslimat NU baik dari Se-Kalsel, Kalteng dan Kaltim dan juga diisi dengan tarian melayu dan madihin serta memberikan santunan kepada 10 anak yatim dan 10 Sesepuh Muslimat NU. Forum ini juga menjelang Kongres XVIII Muslimat NU yang akan di laksanakan di Provinsi Jawa Timur di tanggal 12/15 Pebruari 2025 mendatang. 

Walikota Banjarmasin H. Ibnu Sina sekaligus membuka acara Bedah Buku memberikan dukungan terhadap kegiatan yang berfokus pada pemahaman sejarah perjuangan Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari. 


Ketua Umum PP Muslimat NU, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa Muslimat NU merupakan organisasi terbesar didunia, yang terus berperan dalam menjaga persatuan umat Islam di Indonesia. Kongres XVIII Muslimat NU akan datang, bukan hanya berkumpulnya seluruh PC dan PW Muslimat NU diseluruh Indonesia. Sehingga termasuk PCI Muslimat NU juga berbagai negara. Khofifah menegaskan kongres ini menjadi pengingat tentang nilai-nilai NU yang digagas oleh pendiri NU, Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari dalam Qanun Asasi. 

"Sehingga, mukadimah di dalam AD/ART Muslimat NU agar mengajak kita tidak terpecah belah. Pesan beliau mengatakan adalah Persatuan dan Persaudaraan, " jelasnya. 

Indonesia adalah bangsa yang plural, menjaga persatuan terutama keberagaman yang terdiri dari 721 suku, juga ratusan bahasa di Indonesia. 


"Pesan pendiri NU, agar selalu menjaga persatuan dan persaudaraan juga menghindari pertikaian dapat memicu perpecahan, " cetus Khofifah. 

Kongres XVIII Muslimat NU akan datang meluncurkan ada dua program nasional yaitu Mustika Darling(Muslimat NU Sadar Lingkungan) dan Mustika Masem (Muslimat NU mengetaskan Kemiskinan Ekstrem). 

"Kedua program itu, sudah kita jalankan dibeberapa daerah merupakan pilot project. Untuk Mustika Darling adalah program disetiap pengajian Muslimat NU ada tim yang bertugas membersihkan sampah setelah kegiatan acara selesai, " ucapnya. 

Mustika Masem sudah berjalan dibeberapa daerah dengan melibatkan kerjasama pemerintah daerah, bisa mensinkronisasi data masyarakat miskin yaitu pengiriman rantangan seperti nasi, sayur dan lauk pauk setiap hari dikirim kepada mereka. 


"Ia berharap di Kongres XVIII Muslimat NU bisa berjalan dengan lancar, bisa membawa manfaat besar untuk masyarakat Indonesia dan juga Muslimat NU sebagai organisasi perempuan terbesar didunia, " ujarnya 

Ketua PW Muslimat NU Kalsel, Hj. Mariyatul Norhidayati Rahmah, M. Si menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh undangan yang hadir. 

"Hj. Mariyatul menekankan, pentingnya acara ini dalam menghargai karya-karya besar yang ditinggalkan oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari. 
Ia juga menyampaikan bahwa PW Muslimat NU Kalsel pada Tahun 2025 akan membuka jenis usaha penjualan perlengkapan haji dan umroh di 13 kabupaten kota dan membuka kedai kuliner dari ubi-ubian (singkong) serta podcast muslimat NU, "pungkasnya.
© Copyright 2022 - Realitas.com