Berita

Breaking News

Film Pendek “SISIGAN KARIAU: SIMA” Ukir Prestasi di Festival Film Horor 2025

BANJARMASIN, Realitaspost.com – Film pendek horor SISIGAN KARIAU: SIMA kembali mengharumkan nama Kalimantan Selatan di kancah nasional.

 Karya ini meraih Special Mention Kategori Umum Nasional pada ajang Festival Film Horor 2025 yang digelar Ruang Film Pacitan, Jawa Timur.

Festival yang berlangsung pada 12–14 Desember 2025 di Pantai Pancer Dor dan Alun-Alun Pacitan tersebut menjadi ruang apresiasi bagi film horor berbasis lokalitas. 

Digagas oleh sineas Garin Nugroho bersama Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, S.S., festival ini menjadi wadah pertemuan sineas serta penguatan ekosistem film horor nasional.

Di tengah persaingan ketat karya dari berbagai daerah, SISIGAN KARIAU: SIMA berhasil mencuri perhatian dewan juri kategori umum nasional. Film berdurasi 27 menit ini mengusung horor psikologis dengan latar budaya Kalimantan Selatan dan dialog berbahasa Banjar. 

Cerita film terinspirasi dari legenda urban lokal tentang sosok “Anak Sima”, yang dikemas melalui relasi emosional orang tua dan anak di ruang domestik.

Film ini disutradarai dan ditulis oleh Bastari Bayu, diproduseri Herpandi, serta diproduksi oleh Ruang Aktor Project. 

Karya tersebut juga merupakan hasil kurasi terpilih program Banua Film Fund 2025, sebuah inisiatif pengembangan dan pendanaan film daerah oleh Forum Sineas Banua bekerja sama dengan Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan.

Salah satu juri nasional, BW Purbanegara, S.Fil., menilai film ini layak mendapatkan perhatian khusus karena mampu menghadirkan teror secara subtil. 

Menurutnya, ketegangan dibangun bukan melalui horor konvensional, melainkan lewat rasa bersalah yang terpendam, lompatan peristiwa, serta kaburnya batas antara realitas, ingatan, dan mimpi buruk, dengan balutan lanskap budaya yang kuat.

Sutradara Bastari Bayu mengungkapkan rasa syukur atas apresiasi tersebut.

 Ia menyebut pencapaian ini menjadi penyemangat bagi tim untuk terus berkarya dan belajar. Ia juga berharap film ini dapat menjangkau penonton yang lebih luas serta mengikuti lebih banyak festival ke depan, sembari tetap mengangkat cerita dan budaya Kalimantan Selatan.

Keberhasilan SISIGAN KARIAU: SIMA menjadi bukti bahwa film daerah yang lahir dari komunitas independen memiliki peluang besar untuk berkembang dan bersaing di tingkat nasional. 

Ke depan, film ini dijadwalkan mengikuti sejumlah festival film lainnya dan menunggu agenda pemutaran resmi bersama empat film terpilih Banua Film Fund 2025.

Selain itu, pemutaran khusus dan kegiatan screening di berbagai daerah, termasuk 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, juga direncanakan sebagai upaya memperluas jangkauan penonton sekaligus memperkuat ekosistem perfilma. (Pj) 

© Copyright 2022 - Realitas.com