HSS (Kalsel), Realitaspost.com – Tim Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE) melakukan kunjungan silaturahmi dan sosialisasi ke lima pondok pesantren di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Minggu (3/8/2025) pukul 10.00 WITA.
Rombongan yang terdiri dari Ketua PMB UNUKASE Redhana Aulia, Dosen Akuntansi Nova Abriano, dan Humas UNUKASE Muhdi, disambut hangat oleh pimpinan Pondok Pesantren Ibnu Mas’ud Puteri, Ustadz Noor Ihsan Taufiq.
Kunjungan ini menjadi bagian dari rangkaian sosialisasi PMB Gelombang II yang berlangsung sejak 1 Mei hingga 31 Agustus 2025. Dalam pertemuan tersebut, Tim UNUKASE memaparkan berbagai program studi unggulan dari tiga fakultas yang dimiliki, yakni Fakultas Sains, Teknologi, dan Kesehatan (FSTK); Fakultas Ekonomi dan Sosial Humaniora (FESH); serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Adapun sepuluh program studi yang ditawarkan meliputi Teknik Sipil, Teknik Arsitektur, Teknik Informatika, Farmasi, Perencanaan Wilayah dan Kota (FSTK); Akuntansi dan Agribisnis (FESH); serta PGSD, Pendidikan Matematika, dan Pendidikan Bahasa Inggris (FKIP).
Tim PMB juga menyampaikan berbagai jalur penerimaan yang fleksibel, memberi peluang luas bagi para santri dan tenaga pengajar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana.
Forum silaturahmi ini turut dihadiri oleh lima pondok pesantren, yaitu Ponpes Ibnu Mas’ud Puteri, Ibnu Mas’ud Putra, Tarbiyatul Furqan, Minhajul Abidin, dan Darul Amien Nagara.
Ustadz Noor Ihsan Taufiq menyampaikan apresiasi atas inisiatif UNUKASE. Ia menekankan pentingnya pendidikan umum bagi para santri dan tenaga pendidik di pesantren.
“Program studi di UNUKASE bersifat umum, bukan berbasis agama. Santri sudah belajar ilmu agama bertahun-tahun di pondok, maka perlu juga memperdalam ilmu non-agama seperti PGSD dan Agribisnis untuk mendukung kemandirian dan profesionalitas,” ujar Ustadz Noor Ihsan.
Hal senada disampaikan Ustadz Abdul Hadi dari Ponpes Darul Amien Nagara. Ia melihat UNUKASE sebagai perguruan tinggi di bawah naungan PBNU sangat relevan untuk mendukung penguatan kapasitas para santri dan ustadz.
“Sebagai santri, kita wajib mendukung lembaga NU. Ini kesempatan emas bagi ustadz dan ustadzah untuk meningkatkan kemampuan akademik ke jenjang sarjana,” ucapnya.
Kunjungan ditutup dengan doa bersama, sebagai harapan atas keberkahan dan kesuksesan kedua belah pihak dalam menjalankan amanah pendidikan.
UNUKASE berharap kerja sama ini menjadi langkah awal mempererat hubungan antara dunia pesantren dan pendidikan tinggi, demi mencetak generasi muda yang berilmu, mandiri, dan berakhlak mulia.
Berita